Tahap Analisis
Data
Tahap
analisis data ada 3 yaitu:
1. Konsep
dasar
2. Menentukan
tema dan merumuskan hipotesis
3. Bekerja
dengan hipotesis
1.
Konsep dasar
Konsep dasar dalam hal ini akan
mempersoalkan pengertian, waktu pelaksanaan, maksud dan tujuan serta kedudukan
analisis data.
Analisis data, menurut
Platto(1980:268), adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya kedalam
suatu pola, kategoridan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penfsiran
yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola
uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Bodgan dan Taylor
(1975:79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha formal
untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data
dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Dengan
demikian dapat disintesiskan menjadi: Analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data.
Pekerjaan analisis data ini adalah
mengatur , mengurutkan , mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya
yang bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja. Analisis data dilakukan
dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaan dimulai sejak pengumpulan data
dan dikerjakan secara intensif dan secepatnya agar data tersebut tidak
kadaluarsa.
2. Menemukan
tema dan merumuskan hipotesis
Menurut badgan
dan taylor (1975:82-85) menganjurkan beberapa petunjuk untuk diiikuti seperti
yang dikemukakan berikut ini:
a) Bacalah
dengan teliti catatan lapangan anda
Seluruh
data baik yang berasala dari pengamatan berperan serta, wawancara, komentar
peneliti sendiri, gambar/foto, dokumen, hendaknya dibaca dan ditelaah secra
mendalam. Judul yang secara sengaja/ tidak sengaja ditolak/ disenangi oleh
subjek hendaknnya mendapat perhatian khusus. Jika mungkin, berilah kesempatan
pada orang lain untuk membacanya karena dari hasil pembacaan orang lain mungkin
dapat ditemukan sesuatu yang tidak diperoleh atau diligat oleh peneliti
b) Beri
kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu
Jika
peneliti menelaah dengan teliti, ada judul-judul tertent yang akan kembali dan
berulang muncul. Setelah membaca seluruhnya dan memperoleh kesan tertentu
sebaiknya peneliti mulai memberi nomor tertentu pada judul yang muncul. Catatan
lapangan hendaknya dikopi diberi nomor pada bagian tepi. Potong setiap alenia
dan tempelkan pada kartu tertentu dan masukkan pada folder yang telah
disediakan menurut kumpulan judul yang ditemukan. Potongan itu agar diberi
halaman seperti halaman aslinya, setelah diberi kode data itu hendaknya
dipelajari , dibaca, dan ditelaaah lagi kemudian diuji untuk dimasukkan kedalam
kelompok yang akan menjadi cikal bakal tema.
c) Susun
menurut tipologi
Kerangka
klasifikasi / tipologi akan bermanfaat dalam menemukan tema dan pembentukan
hipotesis baca dan pelajari data. Buat catatan tentang bagaimana subjek
penelitian m,engelompokkan orang dan perilakunya, apa dan bagaimana
perbedaanya. Pengelompokan demikian diharapkan tidak ibuat kaku tapi dibuat
dengan tepat
d) Baca
kepustakaan yang ada kaitanya dengan masalah dan latar penelitian
Selama
dan sesudah pengumpulan data, kepustakaan yang berkaitan dan relevan dengan
maslah studi hendaknya dipelajari. Maksudnya adalah untuk membandingkan apa
yang ditemukan dari data dan apa yang dikatakan dalam kepustakaan profesional;
konsep, model dan paradigma orang lain dapat pula dimanfaatkan untguk
membandingkan hasil temuan dari data. Satu hal yang perlu disadari ialah bahwa
apa yang dipelajari dan dibaca dari kepustakaan semuanya hendaknya diliha dari
perspektif, paradigma dan asumsi peneliti sendiri.
3. Menganalisis
berdasarkan hipotesis
Usaha
untuk meningkatkan kemampuan menganalisis dan meningkatkan pengertian tentang
data, menurut bagdan dan taylor (1975:87-91) adalah:
-
Apakah data menunjang
hipotesis
Setelah
data dikelompokkan menurut hipotesis tibalah waktunya peneliti untuk menguji
apakah butir-butir pada data yang dikode itu benar-benar menunjang hipotesis.
Proses ini merupakan usaha untuk membandinhkan data yang menunjang dan yang
tidak menunjang pada tahap ini peneliti mengharapkan bahwa cukup banyak yang
menunjang ataupun yang tidak menunjang hipotesis.
Selanjutnya
ialah memeriksa data dengan cermat apakah benar-benar menunjang / tidak
menunjang hipotesis. Jika memang mengarah pada tidak menunjang, justru hal itu
mungkin membawa peneliti untuk merumuskan hipotesis alternatif. Setelah itu
ujilah sejauh mana tingkat kepercayaan terhadap hipotesis yang telah
dirumuskan. Jika tingkat kepercayaan peneliti benar tinggi, maka hipotesis dipertahankan
sedangkan apabila diragukan lebih baik jangan ragu untuk membuangnya.
-
Apakah data yang benar
dikumpulkan atau bukan
Peneliti
hendaknya menelliti apakah data yang tercatat pada cattatan lapangan
benar-benar data yang dikumpulkan/ dicampur dengan pandangan peneliti/ juga
sesuatu yang berasal dari subjek tapi bukan aslinya pertanyaan subjek. Hal itu
hendaknya benar-benar diuji sehinggan peneliti memperoleh data yang benar-benar
asli
-
Siapa yang mengatakan
dan siapa yang melakukan apa
Peneliti
hendaknya mengelompokkan data atas hipotesa yang ditunjang hanya oleh seorang
dan ditunjang bebberappa orang. Jika sebagian besar subjek mengatakan hal yang
sama, hal itu sangat diharapkan, namun jika hanya seorang atau 2 orang yang
mengatakan, maka peneliti perlu berspekulasi tentang alasan mengapa sampai
terjadi demikian
-
Adakah orang lain yang
hadir?
Catatan
atau tanggapan perlu pula diberikan dalam catatan lapangan, apakah sewaktu
diadakan pengamatan ada pihak ke3 yang hadir. Catatan demikian hendaknya secara
tegas membedakan apakah ada perubahan pada sikap subjek sewaktu ia sendirian
dibandingkan dengan kehadiran orang lain. Kategori data hendaknya dikelompokkan
diantara adanya kehadiran orang lain dan kehadiran sendiri agar benar diperoleh
data yang murni.
4. Keabsahan
data
Untuk menghindari kesalahan atau
kekeliruan data yang telah terkumpul,perlu dilakukan pengecekan keabsahan data.
Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria deraja kepercayaan (crebility)
dengan teknik trianggulasi,ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat
(Moleong, 2004).
Triangulasi merupakan teknik
pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu di luar data untuk
keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada
(Moleong,200). Trigulasi yang digunakan adalah trigulasi dengan sumber, yaitu
membandingkan data hasil obserfasi, hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara
terhadap subjek yang ditekankan pada penerapan metode bantuan alat pada efektif
membaca .
Ketekunan pengamatan dilakukan
dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci dan terus menerus
selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan wawancara
secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan dalam
bentuk diskusi mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk
memperoleh masukan baik dari segi metodelogi maupun pelaksanaan tindakan.
buku yang berkaitan