BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada dasarnya
merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga
mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang
akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain,
memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena
itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak
tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat
dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara
keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual
kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya
guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali
pertemuan di kelas berlangsung.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian metode
advisory group?
2.
Apa saja prosedur dalam metode advisory group?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian metode advisory group
Metode
adalah cara
melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan pembelajaran, strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar
mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunakan metode. Metode yang
digunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak
didik dalam menyerap bahan pelajaran. Umpan balik dari anak didik akan bangkit
sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis
anak didik. Dalam pembahasan selanjutnya adalah dengan metode kelompok
penasehat (advisory group) dalam proses pembelajaran.
Advisory
group adalah kumpulan individu yang membawa pengetahuan dan keterampilan yang unik yang melengkapi pengetahuan dan keterampilan para peserta didik untuk menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Aktif
atas informasi ketrampilan dan sikap berlangsung melalui proses penyelidikan
atau proses bertanya.
Menurut Silberman (2002) Metode ini adalah
strategi yang diberikan untuk memperoleh umpan balik dari siswa setelah
memperoleh pengetahuan materi. Sebagian siswa diberi tugas untuk membuat
soal-soal terkait materi yang telah diajarkan dan sebagian siswa lagi akan
menjawab soal-soal yang telah dibuat oleh temannya. Dengan demikian siswa akan
bersemangat untuk memahami materi sendiri agar dapat membuat dan menjawab
pertanyaan.
Menurut Yaniawati
(2006) Metode advisor group adalah metode untuk mengetahui pemahaman materi
oleh siswa setelah guru memberikan konsep. Metode advisor group menuntut siswa
untuk memahami kembali sendiri materi yang telah diberikan dengan cara membuat
pertanyaan yang berkaitan. Metode ini dalam pelaksanaanya sebagian siswa lain
juga dituntut untuk mengerti dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
temannya. Sehingga semua siswa diharapkan akan mengerti konsep materi dari guru
dan dirinya sendiri.
Selanjutnya Metode
advisor group memberikan kesempatan baik siswa yang lamban maupun yang cepat
untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat masing-masing dalam kondisi
belajar yang cocok. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribdi dituntut dari
siswa dan mungkin akan berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan
lain, tanggung jawab atas pekerjaan dan tingkah laku pribadi. Kegiatan dan
tanggung jawab pengajar berubah karena waktu penyajian menjadi berkurang dan ia
mempunyai waktu lebih untuk memantau siswa dalam kelompok.
Menurut Kemp (1994)
belajar harus dilakukan oleh individu untuk dirinya sendiri dan hasil
belajar maksimal apabila siswa terlibat aktif dalam
melaksanakan berbagai tugas khusus dan mengalami keberhasilan dalam belajar.
Berdasarkan pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa, kelebihan metode advisor group yaitu metode ini
menuntut siswa untuk mengerti materi yang telah diajarkan sehingga siswa dapat
mengikuti prosedur pelaksanaan metode ini. Metode ini memberikan kesempatan
bagi siswa yang cepat ataupun lamban untuk menyelesaikan pelajaran karena guru
memberikan tenggang waktu kepada siswa. Metode ini akan memberikan waktu lebih
untuk guru dalam kelompok. Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu bagi siswa
yang malas untuk memahami sendiri materi, tidak akan mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran karena hanya akan membuang waktu yang telah diberikan oleh guru.
B. Prosedur dalam penerapan metode kelompok
penasehat
Ini adalah
strategi untuk memperoleh feedback tanpa berhenti selama kelas beberapa sesi.
Terlalu sering, pengajar memerintahkan feedback kepada peserta didik setelah
pelajaran selesai. Ini terlalu lambat untuk membuat untuk membuat penilaian.
Dalam strategi kelompok penasehat ini akan membuat pembelajaran lebih efektif.
PROSEDUR
1)
Tentukanlah waktu
setelah pelajaran, ketika anda ingin memperoleh feedback dari peserta didik
2)
Perintahkan
sekelompok kecil relawan untuk menemui anda, beri tahu mereka bahwa
pekerjaannya adalah memerintahkan reaksi dari peserta didik lain sebelum waktu
pertemuan.
3)
Gunakan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a.
Apa yang
berguna? Tidak berguna?
b.
Mana yang tidak
jelas?
c.
Apa yang akan
membantu kamu belajar lebih baik?
d.
Apakah kamu
siap untuk pindah ke materi baru?
e.
Apakah saya menghubungkan
materi yang cukup untuk kehidupanmu?
f.
Apa yang lebih kamu
sukai dalam mata pelajaran kita selanjutnya?
g.
Apa yang kurang
kamu sukai?
h.
Apa yang kamu
sukai untuk selanjutnya?
Dalam Silberman (2002)
Adapun prosedur pelaksanaan metode Advisor group adalah
1.
Guru menyediakan waktu untuk
melaksanakan metode ini, waktu yang dipakai adalah setelah guru memberikan
materi, ini dilakukan untuk memperoleh umpan balik dari siswa.
2.
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok, dan
setiap kelompok dibagi lagi menjadi dua kelompok kecil yakni kelompok penasehat
(Misal A) dan kelompok klien (Misal B). Kelompok A diperintahkan untuk
berdiskusi membuat pertanyaan sendiri yang berhubungan dengan materi sebanyak
anggota kelompok B. Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan sendiri ini
bertujuan agar kelompok A juga paham terhadap materi.
3.
Kelompok B berusaha untuk berdiskusi dan
membahas materi pelajaran dan akan menjawab pertanyaan kelompok A. Ini
bertujuan untuk mengetahui berapa besar reaksi dan pemahamannya terhadap materi
4.
Setelah memberikan waktu (± 15 menit) maka
angota kelompok A meminta kelompok B untuk menjawab pertanyaan yang telah
dibuat dan waktu pengerjaan ditetapkan guru. Seterusnya hingga semua anggota B
menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh kelompok A.
5.
Kemudian anggota kelompok A dan B
kembali menjadi satu kelompok dan mereka bersama-sama membahas soal dan
jawabannya, dan pada saat tersebut guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi
dan bertanya kepada guru.
Terlihat
dari prosedur yang telah dipaparkan, metode advisor group ini merupakan
pembelajaran kelompok yang lebih menekankan siswa untuk belajar mandiri. Baik
kelompok penasehat maupun kelompok klien harus mempelajari dan memahami sendiri
materi pelajaran
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Metode adalah cara melakukan sesuatu dan rencana dalam
pelaksanaan pembelajaran, strategi yang
tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar.
2.
Metode kelompok
penasehat adalah cara melakukan sesuatu dan rencana dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan kumpulan individu dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan para
peserta didik untuk menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran
3.
Prosedur dalam
kelompok penasehat adalah
a.
Tentukan waktu setelah pelajaran, ketika anda ingin
memperoleh feedback dari peserta didik..
b.
Perintahkan
sekelompok kecil relawan untuk mengetahui reaksi dari peserta didik lain
sebelum waktu pertemuan
c.
Menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat individual
Saran
Yang perlu diingat bahwa tidak ada
suatu model pengajaran yang paling baik dan sempurna. Setiap metode memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi metode yang paling baik adalah
metode yang cocok dan relevan dengan materi dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Sehingga guru disarankan untuk memahami dan dapat menginovasikan
metode-metode dalam penerapan belajar mengajar.
Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penulis bergarap adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
L silbermen, Melvin. Active learning cara
belajar siswa aktif. Bandung: nusamedia.2006
Diat, prasojo lantip. Supervisi
pendidikan. Yogyakarta: gavamedia. 2011
Las Vegas casino - drmcd
BalasHapusThe 통영 출장안마 largest casino floor in Las Vegas, you'll 충청남도 출장안마 find 안성 출장샵 all of the hottest slots and table 거제 출장샵 games! You'll feel the rush of 정읍 출장안마 excitement you know and love all around